topbella

Sabtu, 23 Agustus 2014

Ending Of My Story

"Hidup adalah pilihan. Artinya dalam menentukan sesuatu kita harus memilih yang terbaik dari yang baik untuk diri kita maupun orang lain. Maka dari itu, dalam menentukan pasangan hidup kita juga harus memilih yang terbaik dari yang baik. Jadi, sekarang aku mau pisah dulu sama kamu. Aku ingin mencoba mencari pasangan hidup yang lebih baik lagi. Bukannya kamu tidak baik, kamu sudah baik kok siapa tau ada yang lebih baik lagi. Nanti kalau aku sudah mencoba mencari yang terbaik tapi kalau yang terbaik itu kamu, aku akan kembali menjalin hubungan sama kamu. Aku masih ngijinin kamu untuk selalu menyanyangiku sepenuh hati sampai kapanpun. Terima kasih sudah mengisi hari-hariku selama ini. Jaga Selalu hatimu yaa..semoga selalu baik-baik saja. selamat tinggal Rara, 6 Januari-23 Juni 2012 :) :* #maaf jika kamu kecewa dengan keputusanku ini.". 
Tess..
Spontan air mataku jatuh karena membaca sms dari Andi, kekasih yang dulu sangat ku dambakan. Hari itu aku benar-benar tak kuasa menahan tangis. Sms dari Andi benar-benar mengiris hati. Selama ini aku dan dia saling suka, cinta, sayang harus berakhir sampai disini. Ingin rasanya aku mati. Aku tak kuat harus menahan rasa sakit yang dilukai oleh Andi. Apa salahku selama ini? Apakah selama ini Andi tak mencintaiku dengan tulus? Ya Tuhan..apapun jawabnya aku tak suka dengan semua ini. Aah,.buat apa aku menangisi semua ini. Toh jika aku menangis gak bakal melelehkan hatinya Andi untuk kembali menjalin hubungan denganku. Aku harus tegar. Aku gak boleh nyerah begitu saja. Masih banyak cowok diluar sana yang lebih baik dari Andi. Ayoo Rara move on !. Selang 5 menit, Andi menelfonku. Ku reject saja panggilan darinya. Buat apa bicara sama orang yang gak punya hati. 3 kali Andi menelfonku tapi ku tak pedulikannya. Dan telfon yang ke-4 aku mencoba angkat. Ku diamkan saja dia ngoceh sendiri. Entah apa yang di omongkannya. I DON'T CARE. Karena telingaku panas mendengar suaranya ku bentak dia "KALAU ENGGAK PENTING ENGGAK USAH NELFON !". Dan ku tekan tombol merah pada HPku pertanda memutuskan panggilan telefon.
"aku putus sama Andi ping-ping. kenapa dia memutuskan semuanya. apa kurangnya aku?.". aku mengadu ke boneka dari Andi. Siang itu, aku benar-benar gak tau harus ngapain. Rasanya lemas sekali tubuh ini. Bagaimana tidak lemas. Kala itu, aku sedang sakit. Dan ditambah dengan sakit hatiku yang dilakukan Andi. Oh Tuhan..aku yakin Engkau pasti punya rencana lain dibalik semua ini. Aku bercermin di cermin yang terpasang di tembok kamarku. Ku cerita pada cermin itu tentang semua yang terjadi. Aku mengingat semua kenangan yang pernah ku lakukan bersama dengan Andi. Dulu, kita hanya teman biasa. Pertama kenal dengan Andi lewat jejaring sosial facebook. Aku menge-addnya dan dia mengkonfirm aku. Dia mengirim pesan lewat facebook : " Boleh minta nomer kamu?". Waktu itu aku enggan membalasnya. Karena aku belum kenal lebih dalam lagi dengannya. Selang satu jam, HPku berdering pertanda sms masuk. Ku buka ternyata smsnya dari Andi. Ku tanyai dapat nomerku darimana dia menjawab dari teman akrabku. Ku tak pedulikan sms dari Andi. Tapi lama-lama aku penasaran dengan Andi. Ku balas smsnya tapi singkat. Sejak itu aku mulai akrab dengan Andi. Kita saling smsan tanpa mengenal waktu. Ya Tuhan..begitu indahnya waktu dulu. Rasanya memang berat jika harus melupakan Andi. Tanpa ku sadari air mataku jatuh dengan derasnya. Tak lama aku tertidur pulas. Aku bermimpi indah. Sepertinya aku memimpikan kenangan indah bersama Andi. Kenangan yang tidak bisa ku sebut satu persatu karna begitu banyak kenangan yang pernah kita lalui bersama. Satu hal yang tak pernah ku lupa. Ketika kita tukar-tukaran kado. Begitu indahnya waktu itu. 2 jam lamanya aku tidur, dan terbangun dengan mata lebam membesar. Aku masih belum percaya dengan keadaan ini. Ku raih HP yang berada di meja belajar. Ku baca sekali lagi sms dari Andi yang benar-benar menusuk itu. Seketika itu aku langsung meremove nomernya Andi dari kontak HPku. Dan tak lupa memblokir facebooknya dari facebookku. Tapi rasanya masih berat untuk melupakan Andi. Aku udah terlanjur sayang sama dia. Terlanjur cinta, dan terlanjur suka. Hari itu benar-benar membuatku jadi galau. Untung saja aku sama Andri sudah lulus SMP jadi tidak akan ketemu lagi.
Hari demi hari berlalu, dan kini aku duduk di bangku SMA. Aku tidak satu SMA dengan Andri. Sedih memang ada, tapi keadaan yang membuatku harus bangkit dari keterpurukan. Selama SMA, aku lostcontact dengan Andi. Ya memang itu yang aku inginkan. Namun, entah kenapa lambat laun aku merindukan masa lalu. Aku rindu smsnya. Telfonnya, dan segala kenangan yang kita lewati berdua. Beberapa cara sudah ku lakukan untuk move on dari dia. Tapi kenyataannya aku tak bisa. Jujur saat ini aku masih sayang dengannya. Bagaimana tidak, aku dengan Andi sangat begitu dekat. 1 tahun lamanya kita PDKT dan 6 bulan lamanya kita menjalin hubungan lebih dari teman yang akhirnya harus berpisah. Seiring berputarnya waktu, aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan sendiri tanpa Andi. Ya..aku harus bisa move on. Masa depanku masih panjang. Mungkin Tuhan punya rencana lain dibalik semua ini. Atau mungkin Tuhan menjodohkanku dengan Andi untuk selamanya dan bukan saat ini. "Tuhan..aku sayang dengan Andi, jangan pisahkan kami. Satukan kami kembali Tuhan"

~6 Januari 2012 until 23 Juni 2012~

0 komentar:

Posting Komentar

This is me :)

 
My Feeling© Designed by: Compartidisimo