topbella

Selasa, 10 Maret 2015

Untuk suami masa depanku

“Kalau kamu mengerti, aku akan tenang mempercayakan putriku padamu.”
 
Untuk orang yang akan menemani putriku, yang akan menua bersama hingga maut datang menjemput.

Halo, nak. Sebelumnya aku tidak pernah bertemu denganmu, tapi aku tahu bagaimana efek kehadiranmu di hidup putriku karena aku melihat ada perubahan di diri putriku. Tahukah kamu kalau dia jadi lebih lama ketika mandi? Aku tahu setiap kali ia membawa berbagai produk kecantikannya masuk ke kamar mandi, dia pasti akan menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi. Tahukah kamu dia menghabiskan waktunya di depan laptop untuk belajar membuat masakan kesukaanmu? Satu kali, dua kali, tiga kali dia mencoba dan aku-serta istriku-dan seisi keluarga sering jadi kelinci percobaannya. Tahukah kamu bahwa dia sering grogi sebelum pergi bersamamu? Dia menghabiskan waktu berjam-jam di kamarnya cuma memilih baju terbaik dan dandan secantik mungkin. Padahal menurutku, apapun yang dipakai putriku, ia selalu terlihat cantik. Tahukah kamu bahwa dia sering pulang, masuk ke rumah dengan senyum yang sangat lebar setiap kali pulang dari pergi bersamamu? Senyum itu dulu cuma jadi milikku dan istriku, ketika kami membelikannya boneka kesukaannya. Senyum itu cuma jadi milikku dan istriku ketika ia tampil di pentas sekolah dan berhasil menemukan kami di tengah keramaian.
 
Aku tidak marah, aku juga tidak iri. Aku tahu suatu hari, momen ini akan datang. Momen dimana aku akan memegang tangannya untuk yang terakhir kali dan menyerahkannya kepadamu. Momen dimana aku akan pensiun jadi pahlawannya dan kamu yang akan menggantikan peranku itu. Walau aku tahu, dia akan selalu menganggapku sebagai pahlawan nomor satu dalam hidupnya. Tapi, percayalah, nak. Dia juga akan mengandalkan dirimu.
Jadi, aku cuma ingin berpesan. Maafkan kalau aku memang cerewet, tapi percayalah, istriku bisa menulis sebuah novel 1.000 halaman dan aku mungkin hanya akan menulis dua sampai tiga halaman saja. Nak, putriku mungkin bukan perempuan paling sempurna yang akan kamu temui di dunia, dia juga bukan perempuan paling cantik yang mungkin hadir di hidupmu. Tapi kamu harus yakin dan percaya sebelum menghabiskan sisa hidupmu bersama dirinya, dia lah satu-satunya perempuan yang memang pas dan cocok untuk hidup bersamamu setiap hari. Yakinkan dirimu bahwa dia satu-satunya perempuan yang bisa membantumu menjadi lelaki yang lebih kuat, lebih baik dan lebih dewasa setiap hari. Aku tahu, hidup kalian nanti tidak akan selalu penuh dengan tawa seperti yang kalian jalani sekarang, tapi aku ingin kalian berdua tetap memegang erat tangan satu sama lain, jangan pernah lepaskan, sehebat apapun badai yang menerpa kalian.
Tolong pertahankan senyum lebar yang selalu ia pasang setelah bertemu dirimu, karena aku dan istriku tidak akan selalu di sana untuk membuatnya tersenyum.
Tolong bantu dia untuk berdiri dan berjalan, bahkan berlari ketika dia terjatuh seperti yang aku dan istriku lakukan ketika dia masih jadi putri kecil kami.
Tolong tegur dan peringati putriku kalau dia memang berjalan ke arah yang salah, seperti yang aku dan istriku lakukan ketika dia salah mengambil jalan dalam hidup.
Yang terpenting, buat putriku selalu merasa dia berada di rumah ketika bersamamu. Tidak ada yang lebih penting selain rumah karena di sana tempat kalian berteduh, berlindung dan berkumpul bersama. Rumah adalah tempat pelarian terakhirmu. Buat dia nyaman, buat dia bahagia karena aku dan istriku tidak akan selalu di sini untuk membahagiakannya. Aku tidak bisa memberikan cinta seperti yang kamu berikan kepadanya, jadi aku yakin kamu punya kemampuan untuk mengerti dirinya.
Baiklah, aku sekarang sudah terdengar seperti istriku. Terima kasih sudah mendengarkan pesan panjangku ini. Aku sudah lebih lega sekarang seraya melihat kalian berdua menua bersama-sama.

Ditulis penuh rasa syukur dan bahagia,
Calon Ayah Mertuamu.

Teruntuk Para Mantan

      Hai..apa kabar kalian? Aku harap kalian masih mengingatku. Seorang perempuan yang pernah bersama dengan kalian. Melewati indahnya hari dengan kalian. Seorang perempuan yang telah menyita waktumu bersama teman-temanmu dan keluargamu. Seorang perempuan yang telah kalian tinggalkan demi masa depan kalian.
      Disini aku hanya ingin mengungkapkan segala perasaan yang ada dibenakku selama ini. Pertama aku ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian. Karna kalian telah memberiku kesempatan menemani disetiap hari-harimu. Memberiku segenap tulus cinta dari kalian yang hanya sementara. Kedua aku meminta maaf apabila selama aku dengan kalian banyak membuatmu jengkel karna sikapku. 
      Dulu, aku berharap sekali bisa bahagia selamanya dengan kalian. Namun ternyata tidak semudah apa yang aku harapkan. Semua pupus begitu saja ditengah jalan. Takdir Allah berkata kita tidak ditakdirkan untuk selamanya. Meskipun begitu aku bersyukur karna telah diijinkan Allah untuk bersama kalian walau hanya sebentar.
      Aku yakin saat ini kalian pasti sudah mempunyai cinta lain yang lebih sempurna. Disini aku hanya bisa mendoakan kebahagiaan kalian. Oh ya...satu lagi. Tolong jangan sakiti wanita yang kalian suka lagi ya :) Cukup aku saja yang menjadi korban kalian. Sekian -Alifiana Tidarrani-

This is me :)

 
My Feeling© Designed by: Compartidisimo